Jakarta, Here We Come!
Magang atau yang lebih popular dengan
istilah Praktik Kerja Lapangan di kampusku adalah agenda wajib bagi mahasiswa
yang sudah menempuh 120 sks. Lazimnya ini terjadi pada mahasiswa semester 7.
Tahun ini aku menjalankan serta menunaikan kewajiban itu bareng (hampir) seluruh teman-teman seangkatan yang udah nempuh 120 sks. Seberapa
lama kita magang biasanya ditentukan oleh instansi tempat kita magang nanti. Umumnya 30 hari atau
lebih. Untuk mulai magang kita mulai dari pendaftaran. Pendaftarannya
standar, mulai dari daftar online, input IPK dan lain sebagainya. Sebenernya gak
ada yang ribet ala-ala sih. Cuma mungkin yang butuh banyak pertimbangan adalah
tempat di mana nanti kita akan magang.
Untuk tempat magang, kita bisa milih
sendiri atau kalau sampai akhir kita gak tau mau magang di mana atau males apply
proposal karena persyaratan yang kadang ribetnya ngalah-ngalahin mood cewe lagi
PMS, maka fakultas yang akan nentuin di mana kita magang nantinya.
Karena mempertimbangkan satu dua hal,
akhirnya aku dan beberapa temenku pilih buat apply proposal magang di KEMLU atau Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia. Sedikit ribet memang dibanding fakultas yang nentuin dan kita tinggal terima jadi. Mulai dari persyaratan, harus scan
ini-itu, bikin CV, rajin telfon pihak
Kemlu nya sendiri dan interview-interview singkat dari pihak fakultas. Tapi
yang lebih penting dan menguras waktu dari itu semua adalah SABAR. Karena asli
deh, keputusannya ini makan waktu banget. Kita udah mulai apply CV dan
lain-lain sejak bulan September dan keputusan kita diterima magang baru keluar sekitar
pertengahan November. Sedangkan kita harus mulai magang awal Januari. Well,
masih ada waktu di bulan Desember sih. Tapiiii mengingat kita udah masuk bulan
ujian akhir semester di bulan itu dengan seabrek tugas serta proposal skripsi
yang deadline nya ampun-ampunan, akan sedikit susah nyiapin segala hal buat perlengkapan
magang di waktu yang mepet itu.
But we did it :’). Di tengah perjuangan menyelesaikan tugas akhir dari
dosen-dosen tersayang dan nyelipin waktu buat prepare nikahan saudara
(yess, masih sempet aja saudaraku nikah di tengah keadaan kek gini). Kita mulai persiapannya dari pesan tiket
kereta dua bulan sebelum keberangkatan, cari tempat tinggal di sana, prepare
tentang apa aja yang harus disiapkan selama di kantor. Well, menguji kesabaran banget, but again, we did it :’).
Tanggal 29 Desember setelah menyelesaikan
semua urusan administrasi kampus, kita berangkat ke stasiun Malang. Karena
rumah kos yang berjauhan satu sama lain, maka telah diputuskan kita berangkat
naik Grab Taxi dan akan dijemput satu persatu ke rumah kos. Ini berhubungan
juga dengan bawaan kita yang gak begitu banyak tapi cukup berat. Aku sendiri
bawa satu koper (cukup gede), tas tangan, dan tas ransel. Sampai di stasiun,
setelah check in segala macem, di sinilah kita berada.
we're ready to go!
Setelah 13 hari 12 malam (engga deh,
lebay), akhirnya jam 10 pagi kita sampai di stasiun Pasar Senen, dan cuuuss
pesen Grab Taxi lagi ke tempat kos (kita dapet saran dari kakak tingkat yang pernah magang di Kemlu juga) dan udah kita pesan via WA. Awalnya
kita pasrah aja mau kaya gimana nanti tempat kos nya. Surprisingly,
ternyata tempat nya cukup nyaman. Kita dapat satu kamar gede (kapasitas 4
orang), dengan satu ranjang dan kasur yang cukup besar dan dua kasur spring
bed di lantai tapi tetep gak mengurangi kenyamanannya. Satu lemari besar,
ac dan TV. Si empunya kos juga provide dapur lengkap dengan kulkas dan dispenser. Kamar mandinya juga terbilang
bersih dan air nya mengalir lancar tiada hambatan.
penampakan gerbang masuk kos. Foto kamarnya besok-besok aje ye.
Yang bikin kita lega lagi adalah ternyata
tempat kos kita ga jauh dari kantor, jalan kaki gak nyampe 10 menit lah. Last
but not least, jalan sedikit dari tempat kos ada banyak banget penjual makanan.
Mulai dari Nasi Padang, ikan bakar, ketoprak sampai warung semacam Burjo yang
buka 24 jam. So, Perut dan Sistem Pencernaan, kalian aman, sayang.
to be continued.....
Comments
Post a Comment